Peran Keluarga dalam Pencegahan Tindak Pidana Anak
Peran Keluarga dalam Pencegahan Tindak Pidana Anak sangatlah penting untuk diperhatikan. Menurut data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, kasus tindak pidana anak di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, peran keluarga dalam mengawasi dan mendidik anak menjadi faktor kunci dalam mencegah anak terlibat dalam tindak kriminal.
Menurut Prof. Dr. Soetandyo Wignyosoebroto, seorang pakar psikologi anak, “Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dimana anak belajar norma-norma sosial dan moral. Oleh karena itu, peran keluarga sangat penting dalam membentuk karakter anak agar tidak terlibat dalam tindak pidana.” Peran keluarga tidak hanya sebatas memberikan kasih sayang, namun juga harus memberikan pendidikan moral dan pengawasan yang ketat.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), banyak kasus tindak pidana anak yang berasal dari keluarga yang kurang perhatian terhadap anak. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran keluarga dalam pencegahan tindak pidana anak. Ketidakhadiran orang tua dalam mendampingi dan membimbing anak dapat menyebabkan anak terpengaruh oleh lingkungan luar yang negatif.
Menurut Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi DKI Jakarta, “Keluarga harus menjadi tempat yang aman bagi anak, tempat dimana anak merasa didengar dan diperhatikan. Dengan adanya komunikasi yang baik antara anggota keluarga, anak akan lebih terbuka dan cenderung memilih jalur yang positif.”
Dengan demikian, peran keluarga dalam pencegahan tindak pidana anak tidak bisa diabaikan. Keluarga harus menjadi contoh dan teladan yang baik bagi anak-anaknya. Dengan memberikan pendidikan moral yang kuat dan pengawasan yang ketat, diharapkan kasus tindak pidana anak dapat diminimalisir dan anak-anak Indonesia dapat tumbuh menjadi generasi yang berakhlak mulia.